Tuding SDM tidak kompeten, Mahasiswa : Gara-gara DPR RI gagal menjadi wakil rakyat

 

Pernyataan dari Anggota Komisi IX DPR RI, Zainul Munasichin, yang menyalahkan kualitas SDM Indonesia sebagai penyebab tidak terserapnya lowongan kerja, justru menunjukkan kegagalan kolektif negara termasuk lembaga legislatif dalam membentuk kebijakan pendidikan dan ketenagakerjaan yang berpihak pada rakyat.

Sebagai mahasiswa, saya melihat bahwa tanggung jawab menciptakan SDM yang kompeten bukan hanya tugas individu, tetapi tugas negara. Jika SDM dianggap tidak kompeten, mengapa sistem pendidikan nasional masih sarat dengan ketimpangan akses, kurikulum yang tidak responsif terhadap dunia kerja, dan minimnya pelatihan vokasi yang terstruktur?

Alih-alih menyalahkan rakyat yang tidak "kompeten", mestinya para wakil rakyat bertanya: sudah seberapa serius negara membangun ekosistem pendidikan dan pelatihan kerja yang adil dan merata? Sudahkah regulasi ketenagakerjaan berpihak pada pemuda dari daerah tertinggal, alumni kampus-kampus kecil, atau lulusan madrasah?

Retorika seperti ini mudah dilontarkan, tetapi kosong jika tidak disertai dengan politik anggaran dan politik keberpihakan yang jelas terhadap pembangunan SDM dari bawah. Kita butuh legislator yang tidak hanya menilai rakyat dari atas mimbar, tetapi juga turun dan memperjuangkan hak-hak dasar mereka.