KKN 101 UINSSC MENGUNJUNGI PENGRAJIN TOPENG KAYU SLANGIT: SETIA DENGAN METODE SEDERHANA DI TENGAH PERKEMBANGAN ZAMAN, JAGA KEAUTENTIKAN KARYA TANGAN

Slangit, Cirebon – Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) 101 dari Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon (UINSSC) melakukan kunjungan edukatif ke salah satu pengrajin topeng kayu tradisional yang berada di Desa Slangit, Kecamatan Klangenan, Kabupaten Cirebon, pada hari Jumat (25/7). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya mahasiswa untuk lebih mengenal potensi budaya lokal dan mendukung pelestarian seni tradisional yang sarat nilai historis dan estetika.

Kunjungan ini disambut hangat Bapak Nursita selaku pengrajin topeng kayu legendaris di desa tersebut. Beliau merupakan satu-satunya pengrajin topeng kayu yang masih eksis di desa tersebut. Dalam suasana penuh kekeluargaan, para mahasiswa KKN diajak menyaksikan langsung proses pembuatan topeng, mulai dari pemilihan kayu, pembuatan pola, pemahatan, hingga pengukiran sampai siap untuk di cat (finishing) . Yang menarik, meskipun zaman telah berubah dengan kemajuan teknologi, Pak Nursita  tetap setia menggunakan metode manual yang diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.

“Awalnya, bapak ini belajar kepada salah seorang guru yang mewariskan bakatnya ke bapak, kemudian mulai dari tahun 90an bapak mulai mencoba membuat topeng kayu sampai sekarang" ujar sang pengrajin dengan penuh semangat. Tidak hanya dikenal oleh penduduk sekitar, beliau juga sampai pernah diundang ke Bandung untuk mendemonstrasikan cara pembuatan topeng kayu secara langsung di depan warga Bandung. "Bapak pernah diundang ke Bandung dek, buat meragain gimana cara membuat topeng kayu secara manual" pungkasnya.

Mahasiswa KKN 101 pun tampak antusias dan penuh kekaguman menyaksikan ketelatenan serta keuletan sang pengrajin. Mereka juga mendapatkan kesempatan untuk mencoba mengukir kayu, meskipun terlihat mudah, ternyata susah juga jika dipraktekan. Sebuah pengalaman langka yang memperdalam apresiasi mereka terhadap seni budaya lokal.

“Kegiatan ini sangat menginspirasi. Kami jadi lebih memahami bahwa di balik sebuah karya seni tradisional, tersimpan filosofi, dedikasi, dan proses panjang yang tidak bisa digantikan oleh mesin,” ungkap salah satu anggota KKN.

Kunjungan ini diharapkan dapat membuka mata generasi muda untuk lebih peduli terhadap warisan budaya, serta menjadi jembatan antara dunia akademik dan kearifan lokal. Melalui dokumentasi dan pelaporan kegiatan ini, Kelompok KKN 101 berkomitmen untuk turut mempromosikan kerajinan topeng kayu Slangit agar lebih dikenal luas oleh publik.

Di tengah arus modernisasi yang deras, pengrajin topeng kayu Slangit memberi pesan kuat: bahwa kesetiaan pada metode sederhana adalah bentuk perlawanan elegan untuk menjaga identitas dan keautentikan karya tangan.