Membaca Perspektif Schopenhauer




Cirebon, Agustus 2023-, Pada sebauh pendapat mengenai  life street, yang di inginkan banyak manusia adalah sebauh perkara yang berklimaks kenikmatan or kebahagiaan. Dalam pada keadaan apa pun.

Dalam pandangan filsafat Arthur Schopenhauer di kenal sebagai trilogi yakni Aestetik, Etik dan Asketik. Sedikit tips mengenai pola hidup. Mari kita mulai.

Dalam hidup, ada yang namanya Seni dalam bentuk apa pun kita mengenal yang namanya musik, lukisan, seni terapan, patung dan lainnya Seni juga bermakna sebuah keindahan mengenai sebuah benda semasa hidup manusia jika merasakan balutan seni yang sudah di sebuatkan di atas maka manusia itu sendiri akan merasakan kebahagiaan, kesenangan, kalau tidak percaya coba saja. Bayangkan jika kalau tidak ada seni hampa bukan.

Dan manusia praktik dalam hidupnya senantiasa bersosial dengan sesama baik pada manusia itu sendiri, tumbuhan dan hewan. 

Bagaimana agar manusia khususnya kita mendapatkan kepuasan dalam setiap jengkal jalan kehidupan yang ada tiada lain yakni harus ber Etik. 

Etika dasar dalam manusia adalah sikap kebijaksanaan itu sendiri kita bersikap baik pada umumnya contoh semisal dalam membantu sesama dalam hal apa pun yang mampu kita bantu pasti sebuah nilai baik, perasaan baik, kebahagiaan dan kenikmatan pasti akan kita dapatkan.

Pada tawaran endingnya ini dikenalkan oleh sikap Asketik dalam hidup, apa dan bagaimana hal tersebut? Sikap ini sebenarnya muncul dalam kisah hidup Filosof kuno, bahkan sampai pada Islam di kenal dengan jalan Tasawuf yang di dalamnya mengajarkan bersikap zuhud/meninggalkan keduniawian, akan tetapi bukan seutuhnya melainkan bersikap biasa saja dalam hal keduniawian. 

Asketik atau asketisme juga seperti itu prosesnya dalam hal ini ingin mencapai kebahagiaan dan kebaikan gambaran pentingnya adalah kita bersikap biasa saja pada dunia apa yang kita terima apa yang kita dapat dan kita rasakan sekarang ini secara tidak langsung harus betul-betul kita nikmati dengan rasa syukur tanpa ingin ini dan itu yang di luar kemampuan kita.

 Intinya dalam kebahagiaan “sudah jangan banyak angan” nikmatilah apa yang ada hiruplah dengan nikmat, tarik nafaslah, dan tersenyumlah.


Di gagas oleh, 

Sahabat Hadad Fauzi Musthofa

Post a Comment

0 Comments