Aksara Akmal (Anak Malam) Part 1


     Meneropong PMII dikampus STAIMA CIREBON dalam meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang pentingnya organisasi. 

   Mahasiswa STAIMA mayoritas adalah Santri (masih belajar di Pondok Pesantren). Santri memang terkenal dengan haus akan ilmu terutama ilmu Agama. Dengan notabene Kampusnya yang berbasis Pesantren seharusnya Santri/Mahasiswanya itu Balance dengan apa yang dipelajari diponpesnya. Akan tetapi lain halnya pada mahasiswa staima yang hanya memandang perkuliahan/belajar dikampus itu cuma sekedar formalitas belaka (hanya penggugur kewajiban). Oleh karena itu tidak heran jika banyak mahasiswa staima yang berlabel KUPU-KUPU (Kuliah Pulang-Kuliah Pulang).

    Dari semua hal diatas memang bagus ketika kuliah dibarengi dengan mesantren, akan tetapi kalau kesadaran setiap Individunya kurang maka akan terlena diantara keduanya. Oleh karena itu, agar memupuk kesadaran individu bahwa ia seorang Mahasiswa salah satunya adalah aktif di Organisasi yang notabenenya memperjelas atas jati diri sebagai Mahasiswa.

    Organisasi PMII di STAIMA ingin menjawab semua itu karena lingkungan-lingkungan Mahasiswa adalah Lingkar diskusi literasi. Oleh karena itu PMII STAIMA banyak mengadakan diskusi setiap Minggunya walaupin banyak juga dari Warga PMII sendiri yang masih belum terlalu aktif  di organisasinya.

    Menurut saya itu efektif karena sangat bagus untuk daya nalar pengetahuan dan ke intelektualan seorang Mahasiswa. Lingkar-lingkar diskusi, literasi seakan-akan itu suatu label seorang Mahasiswa dari golongan-golongan yang belum atau tidak merasakan bangku perkuliahan. Sedangkan apakah Mahasiswa STAIMA sadar akan hal itu? Apakah membutuhkan hal tersebut? Mengapa sedemikian Apatisnya terhadap Organisasi? Bagaimana bisa seorang Mahasiswa enggan melakukan demikian?.

   Akan tetapi solutif hal tersebut PMII STAIMA setidaknya menjawab keresahan-keresahan  Mahasiswa dan untuk menumbuhkan kembali semangat literasi. Tinggal bagaimana warga PMII sendiri mengajak teman lainnya untuk mengikuti lingkungan tersebut.


Esai, 

Di gagas oleh sahabat Akmal Ibrahim. 

Post a Comment

0 Comments