KKN Mahasiswa STAIMA belajar dan praktek Teknik Cara Membuat Genteng Dari Tanah Liat, Tahap Awal Sampai akhir

judul proker kkn ekonomi proker kkn ekonomi di masa pandemi proker kkn ekonomi covid proker kkn ekonomi manajemen sdm proker kkn ekonomi kreatif proke

Cirebon, Kuliah Kerja Nyata bentuk kegiatan perkuliahan yang di tugaskan untuk mahasiswa mengabdi kepada masyarakat dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu Pelaksanaan kegiatan KKN berlangsung selama 30 hari, Mahasiswa dari STAIMA Babakan Ciwaringin Cirebon, melaksanakan KKN seperti biasanya, melaksanakan kiprah ketempat-tempat yang ia tujui dengan prospek yang mereka buat.

Ada Kelompok mahasiswa Staima yang sedang KKN di desa budur meraka optimisme dalam melaksanakan Kuliah Kerja Nyata, di saat Covid 19 merabak, mereka tetap optimis dalam melaksanakan tugas nya, Selain belajar mengajar, mereka juga belajar dan praktek Teknik Cara Membuat Genteng Dari Tanah Liat, Tahap Awal Sampai Pembakaran, Pabrik genteng di budur rupanya milik seorang pengusaha anak desa Nama nya Bapak yanto selaku pemilik pabrik genteng, mahasiswa masih penasaran dengan target produksi yang di hasilkan selama 1 hari.

Pak, kalo sehari berapa genteng yang di hasilkan "ucap salah satu mahasiswa"

Kisaran (2000) Dua ribu sampai (4000) empat ribu genteng, tergantung cuaca juga sih " jawab pak yanto"

Kalo satu genteng di jual berapa duit pak??

Genteng yang Saya produksi Ini di bandrol dengan harga Rp, 2000 satu Genteng "jawab pak yanto"

TAHAPAN AWAL

Proses pembuatan genteng diawali dengan pengolahan bahan mentah berupa tanah
Pengambilan tanah sebagai bahan baku genteng harus berasaskan kelestarian lingkungan
Bagian lapisan paling atas dari tanah yaitu bunga tanah tidak digunakan sebagai bahan pembuat genteng, hal ini dikarenakan kandungan humus dan unsur hara yang sangat baik untuk tanaman.
Pengambilan tanah dilakukan dengan cara menyingkirkan lapisan bunga tanah, dan tanah yang diambil adalah tanah dibagian bawah bunga tanah yaitu kurang lebih kedalaman 25 cm dari permukaan tanah.
Pengambilan pun dijaga supaya tidak lebih dari kedalaman satu meter sebagai upaya terhadap pelestarian lingkungan.

Baca juga :

Cerita Mahasiswa STAIMA cirebon tetap KKN di tengah pandemi Covid 19

Proses selanjutnya adalah pembersihan tanah dari material-material pengotor seperti batu, plastik, sampah dll.

Setelah cukup bersih tanah kemudian diaduk dengan menambahkan air.

PENGOLAHAN TANAH LIAT

Setelah didapatkan tanah liat, proses selanjutnya adalah penggilingan.

Tujuan dari proses ini adalah untuk memperoleh tanah liat yang homogen dengan partikel-partikel yang lebih halus dan merata.

Proses penggilingan dilakukan dengan cara memasukkan tanah liat ke dalam mesin penggiling tanah atau lebih dikenal dengan nama molen,

pada proses ini juga ditambahkan sedikit pasir laut.

Tujuan penambahan pasir laut adalah supaya tanah tidak terlalu lembek sehingga mempermudah proses penggilingan.

Penggilingan berlangsung dalam waktu yang singkat dengan output berupa tanah liat yang telah tercetak kotak-kotak sesuai dengan ukuran genteng yang akan dibuat. Kotak-kotak tanah liat ini biasa dinamakan keweh.

Keweh inilah yang pada nantinya merupakan bahan baku sebagai pembuatan genteng.

PENCETAKAN/ PEMBENTUKAN GENTENG

Proses selanjutnya adalah pencetakan genteng. Pencetakan genteng dilakukan dengan cara memasukkan keweh ke dalam mesin cetak berupa mesin press ulir. Sebelum dimasukkan, pipihkan dulu kuweh dengan cara dipukul-pukul dengan kayu atau biasa dikenal dengan gebleg. Tujuan dari gebleg adalah mendapatkan keweh yang padat dan juga sesuai dengan ukuran mesin press.